Kamis, 16 Oktober 2014

Assalamuallaikum Wr. Wb.....

Hay gan, gimana kabarnya ketemu lagi bersama saya...Semoga kita semua selalu di berikan kesehatan olehnya...
amin ....

Pada posting kali ini saya akan mengenalkan daerah saya gan atau sering di sebut kampung halaman, hehehehehehehe.....

Langsung saja ini dia, gan........



Adonara itu lah nama kampung saya gan, sebuah pulau kecil yang cukup subur di ujung timur pulau flores. 


Kami hidup dan tinggal di sebuah pulau di bagian flores timur tepatnya di tengah-tengah pulau, yaitu di pulau adonara yang ber ibu kota Waiwerang kami tinggal di salah satu kampung di bagian timur, di pegunungan menurut bahasa adonara sering di sebut (kiwa'a) tepatnya di desa Dawata'a (lamakukung), yang mana desa tersebut cukup jauh dari kota Waiwerang penghasilan warga setempat adalah sebagian besar sebagai petani dan bercocok tanam begitu juga dengan kami.


 Berikut sedikit turun temurun keluarga kami :

Dari pernikahan orang tua kami Arkian Kadri (ayah) dan Nurhayaati Kalla (ibu) (alm), mempunyai 6 orang anak yaitu, terdiri dari:
1.HALIMA ENI KADRI
2.ZAKARIA KADRI
3.ABDULLAH KADRI
4.MAIMUNAH
5.IBRAHIM P. KADRI
6.JUITA ERO (alm)


itu lah sedikit susunan keluarga kami, dan ini lah kampung halaman saya (Rumah adat) gan......


 Dan juga sebagian besar kami hidup dan tinggal sebagai seorang petani dan bercocok tanam....

Iya gan di sini saya juga sedikit menjelaskan tentang sejarah pulau adonara yang saya dapatkan dari beberapa tokoh setempat, ini dia gan..........!


SIAPAKAH nenek moyang orang Adonara???

Sesuai penuturan adat turun temurun, sebagaimana dikemukakan tokoh masyarakat Adonara, H Syamsudin Abdullah (75), orang asli Adonara adalah turunan seorang wanita yang bernama Sedo Lepan. Wanita ini adalah manusia primitif paling pertama yang menghuni Pulau Adonara. Tubuhnya ditumbuhi bulu lebat. Wanita pertama ini muncul bersamaan dengan timbulnya Gunung Boleng. 

 Pada suatu saat terjadilah suatu keajaiban yang luar biasa dimana tubuh Sedo Lepan ini "pecah" dan keluarlah seorang wanita lagi yang kemudian dikenal dengan nama Kewae Sedo Bolen. Saat itu, di Pulau Adonara belum ada manusia lain selain wanita ini. Selama bertahun-tahun ia hidup sendirian di lereng Ile (gunung) Boleng. Kemudian suatu ketika, datanglah seorang laki-laki dari pantai selatan Pulau Lembata yang bernama Kelake Ado Pehan. Ia diusir dari Lembata karena dituduh sebagai seorang suanggi yang menyebabkan meletusnya Gunung Adowojo. Ia lari dengan menggunakan sebuah perahu yang terbuat dari sebatang kelapa dan terdampar di pantai utara Adonara.


Singkat kisah, Kelake Ado Pehan kemudian bertemu dengan Kewae Sedo Bolen di puncak Ile Boleng sehingga keduanya menikah. Dari pernikahan kedua manusia pertama di Pulau Adonara itu, kemudian lahirlah tujuh putra yakni Lado Ipa Jarang yang keturunannya ada di Boleng, Mado Paling Tale (keturunannya ada di Doken), Beda Geri Niha (keturunannya ada di Nihaona), Duli Ledan Labi (keturunannya di Lewoduli), Kia Kara Bau (keturunannya ada di Wokablolon-Kiwang Ona), Kia Lali Tokan (keturunannya ada di Lewobelek) dan Sue Buku Toran yang ke Lewojawa-Lamahala. 

Nama Adonara terdapat dua pengertian. Adonara berasal dari kata "Ado" dan "Nara". Ado ini mengingatkan orang Adonara akan pria pertama yang hidup di pulau itu yakni Kelake Ado Pehan. Sedangkan "Nara" artinya kampung, bangsa, kaum kerabat. Jadi Adonara artinya Ado punya kampung, Ado punya suku bangsa, Ado punya keturunan dan kaum kerabat. 


Adonara juga berasal dari kata Adoknara. "Adok" yang yang berarti mengadu domba dan "nara" yang artinya kampung, suku bangsa, kaum kerabat, golongan atau Puak. Jadi Adoknara artinya mengadudomba warga antarkampung, suku bangsa, kaum kerabat. Pengertian ini merujuk pada watak khas orang Adonara yang "gemar" berperang. Jika hendak berperang, maka para pihak akan menghubungi "nara" yakni keluarga, saudara, kaum kerabat di kampung lainnya agar memihak kepada mereka dalam perang tanding. 



Adonara juga sering dikaitkan dengan adu darah, yakni perang tanding yang terjadi di pulau itu. "Dulu di Adonara dan Lembata masih dikenal dengan istilah perang antara Paji dan Demong. Dimana kelompok Demong berasal dari Lewopoti, Lewoleba, Tana Boleng, Horohura, Lewomang, Wollo dan Baipito. Sementara kelompok Paji berasal dari Menanga, Lamahala, Lamakera, Lebala dan Watampao," tutur Haji Syamsudin.

Apa pun pengertiannya saat ini masih sering kita dengar pertikaian berdarah di Adonara. Masalah tanah terutama menjadi pemicu terjadinya perang tanding. Watak menyelesaikan sengketa tanah dengan cara kekerasan ini - sesuai ceritra rakyat - disebabkan nenek moyang orang Adonara ditempa dengan kehidupan yang keras, dimana peristiwa pertumpahan darah sudah merupakan hal biasa.


Seorang tokoh muda asal Lembata, Muhamad Sengnama, mengatakan, anggapan bahwa orang Adonara sampai saat ini masih identik dengan sifat-sifat keras dan selalu ingin saling membunuh itu tidak benar. Orang Adonara tidak segan-segan melakukan tindak kekerasan bahkan sampai membunuh kalau ada masalah yang menyangkut hal-hal prinsip semisal harkat dan harga diri pribadi, suku dan kampung.



"Tapi sekarang di Adonara sudah banyak masyarakat terpelajar. Banyak orang pintar di NTT bahkan Indonesia yang berasal dari Adonara. Sekarang ini yang harus dilakukan oleh orang Adonara yakni bagaimana menghilangkan image orang luar tentang perilaku keras itu.


 Dan ini dia gan, ciri khas kami Tarian adat dan makanan khas kami :

Tarian Hedung ( Adonara ) Dilihat dari alat dan gerak , Hedung merupakan tarian perang. Mantap dh, gan !! hehehehehe......



Jagung Titi (Jagung yang di panaskan terlebih dahulu lalu di titih menggunakan batu, hingga menipis)

Uniknya Proses Pembuatan Jagung Titi Jagung titi atau dalam bahasa Lamaholot (bahasa daerah setempat) Wata bit'i merupakan makanan khas daerah kami, gan enak bangeet deh gan.....
Selain, itu adonara juga terkenal tempat wisatanya gan, jadi jangan salah gan walaupun hanya pulau kecil, di sana juga banyak tempat-tempat menarik deh gan, rugi bangeet deh kalau sudah ke NTT, tapi gak mampir ke adonara gan,,,
Berkunjunglah ke daerah kami, gan menarik banget deh........




Update berita terbaru Lewo Tana (Lamakukung)
 

Tidak ada komentar: